Sunday, October 3, 2010

Berkenalan dengan UML 2.x

UML Logo
(sumber: www.brainmatics.com)
Unified Modeling Language atau yang biasa disingkat dengan sebutan UML merupakan sebuah 'bahasa' yang biasa digunakan oleh system analyst / system designer dalam merancang perangkat lunak yang akan dikembangkannya. UML merupakan standard notasi diagram yang dikeluarkan oleh sebuah organisasi standard industri non-profit yang berama Object Management Group (OMG). Unified Modeling Language (UML) merupakan sebuah bahasa visual yang digunakan untuk memvisualisasikan setiap spesifikasi sistem / perangkat lunak yang akan dikembangkan oleh para software engineer. Diagram UML ini digunakan oleh para system analyst / system designer yang menggunakan pendekatan object-oriented dalam merancang perangkat lunak yang akan dikembangkannya.

Secara garis besar, diagram UML dibagi kedalam dua bagian yaitu Behavioural modeling diagram dan Structural modeling diagram. Behavioural diagram menggambarkan interaksi sistem dengan lingkungan sekitarnya serta menggambarkan bagaimana alur kerja sistem dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di dunia nyata. Lain halnya dengan Behavioural diagram, Structural modeling diagram menggambarkan bagaimana bentuk fisik dari perangkat lunak tersebut (misal: class, object, dan interface) serta keterikatan masing-masing elemen dalam membentuk sebuah sistem yang utuh. Berikut ini adalah bagan pembagian UML diagram menurut sifatnya.


Gambar 1.0. Hierarki UML 2.3 Diagram
(sumber: www.uml-diagrams.org)

Berdasarkan Gambar 1.0 diatas, maka kita dapat mengetahui bahwa beberapa diagram yang termasuk kedalam UML diagram antara lain adalah:

1. Structural Modeling diagram
  • Package diagram
  • Class diagram
  • Object diagram
  • Composite structure diagram
  • Component diagram
  • Deployement diagram
2. Behavioural Modeling diagram
  • Use Case diagram
  • Activity diagram
  • State Machine diagram
  • Communication diagram
  • Sequence diagram
  • Timing diagram
  • Interaction overview diagram
Dalam implementasinya, seorang system analyst / system designer tidak perlu membuat semua diagram tersebut (tergantung dari sejauh mana kita mau menjelaskan secara mendetail tentang seluk beluk sistem yang kita buat). Beberapa diagram yang lazim digunakan dalam proyek pengembangan perangkat lunak antara lain adalah Use Case diagram, Activity diagram, Sequence diagram, Class diagram, dan Package diagram. Dengan adanya notasi diagram UML ini, para pengembang perangkat lunak dapat dengan mudah menjelaskan kepada client / user tentang spesifikasi dari sistem yang dibuat.

1 comment: