Wednesday, July 28, 2010

Sinergisasi Riset Universitas dengan Industri? Mungkinkah?

Gambar: Research
(http://www.csufresno.edu)
Pernah denger yang namanya science park / technology park? wuih barang apaan tuh? mungkin untuk beberapa orang istilah ini sangat asing karena memang sepengetahuan saya technopark ini belum pernah ada di Indonesia. Ok! Mungkin saya akan beri sedikit penjelasan tentang technopark. Beberapa definisi mengenai technopark antara lain adalah:

is on an appealing land and contains beautiful architectural buildings scattered spatially where carefully selected science and technology or R&Dcompanies function, for new or applicational research, conducts joint R & D with renowed close-by universities profiting extensively from their technological resources, 
realizes strong technology transfer among universities, research laboratories and industry, 
systematically draws support from the technopark's management in order to develop its management skills, finds solutions to financing at all levels of the innovation process, and makes extensive use of all modern office facilities and consulting services. (1)
dari definisi diatas, dapat kita simpulkan bahwa yang dimaksud dengan technology park (technopark) merupakan sebuah tempat dimana pihak industri dan universitas bekerja sama dalam melakukan Product Research and Development guna mencari inovasi terbaru yang dapat digunakan oleh masyarakat (kira-kira seperti itulah kesimpulannya hehe..). biasanya technopark ini berupa lahan kosong disebuah universitas yang disewakan oleh pihak universitas kepada iphak industri sebagai tempat R&D mereka.

Konsep technopark ini pada awalnya diterapkan oleh Stanford University, California ketika pihak universitas mereka mengalami kesulitan finansial hingga pada akhirnya mereka menyewakan lahan kosong di standford untuk dijadikan tempat R & D industri (industri pertama yang masuk standford adalah Varian Associates). Apakah cara ini berhasil? Ya! pada akhirnya semakin banyak industri yang memiliki ikatan dengan Stanford University melalui technoparknya. Lalu bagaimana dengan Indonesia? Mungkinkah hal ini direalisasikan? Hmm.. beberapa waktu lalu saya pernah berdiskusi dengan teman-teman saya terkait hal ini. Pertanyaan yang kemudian muncul di benak saya adalah  "Kenapa ya, konsep technopark belum terlihat di Indonesia? padahal konsep ini sudah tercetus sejak lama".

Indonesia sebagai negara kosumen

Mungkin salah satu yang menjadi penyebab dari sulitnya konsep technopark ini diterapkan di Indonesia adalah karena sampai saat ini Indonesia masih menjadi negara konsumen bukan negara produsen. Lho, apa hubungannya? hubugannya adalah dengan dipandangnya Indonesia sebagai negara konsumen maka gerakan-gerakan yang digalakkan oleh dunia industri terhadap Indonesia adalah gerakan-gerakan marketing. Banyaknya jumlah penduduk di Indonesia merupakan sebuah peluang yang sangat menggiurkan bagi pihak industri untuk terus menjual produk mereka ke Indonesia. Alhasil, pihak industri lebih senang untuk melempar risetnya ke luar negeri sedangkan mereka terus mengembangkan strategi marketing mereka untuk Indonesia. miris? tapi seperti itulah kenyataannya.

Hmm... sepertinya memang sulit untuk menarik industri luar negeri untuk menyerahkan risetnya ke universitas di Indonesia. Lalu, bagaimana dengan industri-industri dalam negeri? kayaknya industri dalam negeri juga masih belum terlihat gregetnya dalam bidang riset pengembangan produk. Mungkin kalau industri-industri di Indonesia sudah mulai memiliki visi untuk melakukan riset pengembagan produk dan kemudian mau bekerja sama dengan pihak universitas dalam melakukan riset pengembangan produk mereka, maka bukan hal yang mustahil jika nantinya daya saing industri Indonesia akan semakin melesat dan tentunya akan membawa kebanggaan dan keuntungan sendiri bagi Indonesia.

Saya pikir sinergisasi universitas dengan pihak industri merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dilakukan. Bayangkan saja berapa banyak researcher berpotensi yang dilahirkan oleh pihak universitas setiap tahunnya dan berapa banyak proyek riset yang direncanakan oleh pihak universitas? namun pertanyaannya adalah, apakah riset-riset tersebut benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat? how knows? sepertinya orang-orang industrilah yang lebih memahami tentang apa yang dibutuhkan masyarakat saat ini. So, jika saja Universitas dan Industri bisa saling bekerja sama dalam melakukan hal ini, bukanlah hal yang mustahil jika nantinya Indonesia bisa menjadi negara yang mandiri dan tidak terlalu ketergantungan dengan negara asing :D.

(1) Chong-Moon Lee (eds.), “The Silicon Valley Edge: a habitat for innovation and entrepreneurship,” Stanford University Press, 2000

No comments:

Post a Comment