MVC Logo (Sumber: http://amix.dk) |
Pernahkah kamu mendengar istilah yang satu ini? Belum? Padahal kamu adalah seorang programmer? Gak perlu minder kalau kamu memang belum mengetahui istilah ini karena beberapa orang istilah ini masih cukup asing didengar bahkan di kalangan programmer itu sendiri. Mungkin salah satu penyebabnya adalah karena konsep Model, View, dan Controller (MVC) ini tidak masuk ke dalam kurikulum perkuliahan mahasiswa Ilmu Komputer atau Sistem Informasi. Padahal, konsep ini sangat penting sekali untuk diketahui apalagi untuk para programmer yang ingin mengembangkan perangkat lunak bersekala besar. Nah, untuk itulah saya akan coba mengulas tentang konsep MVC pada kesempatan kali ini.
Tentunya kamu pernah mendengar tentang konsep Object Oriented Programming (OOP) kan? nah jika konsep OOP lebih menekankan pada cara kita merancang sebuah solusi permasalahan berdasarkan objek-objek yang terlibat dalam solusi tersebut dalam tingkatan kode program, sedangkan konsep MVC adalah bagaimana caranya kita merancang sebuah solusi permasalahan berdasarkan pembagian kelompok data (Model), program logic (Controller), dan presentation (View). Tujuan dari penggunaan konsep MVC ini adalah untuk memastikan adanya pemisahan fokus kerja (separation of concern) dalam pengembangan aplikasi. Dengan mengimplementasikan konsep MVC, maka programmer dapat mengerjakan Model, View, dan Controller secara terpisah tanpa harus bergantung pada bagian-bagian yang lain.